Bukan dari tulang ubun ia dicipta
Sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja
Tidak pula dari tulang kaki karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak
Tetapi dari rusuk kiri
Dekat ke hati untuk dicintai, dekat ke tangan untuk dilindungi.
(Agar Bidadari Cemburu Padamu- Salim A.Fillah)
“Yang paling kamu cintai di dunia ini siapa?” tanya seorang cewek pada pacarnya.
“Kamu dong!” jawab si cowok dengan mantap.
“Menurut kamu, aku ini siapa?” si cewek kembali bertanya.
Mendengar pertanyaan kedua si cowok berpikir sejenak lalu menatap si cewek dengan pasti, “Kamu adalah tulang rusukku.”
Karena Tuhan melihat bahwa adam kesepian, ketika adam tidur, Tuhan mengambil tulang rusuknya dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita yang cocok untuknya, ia merasa lengkap dan tidak merasakan sakit di hati.
Setelah menikah, pasangan tersebut (si cewek dan cowok tadi) mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Namun sesudah itu pasangan muda ini mulai tenggelam dalam rutinitas masing-masing dan penat akan kehidupan yang ada. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pada suatu hari si cewek lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan dia berteriak, “Kamu nggak cinta lagi sama aku!”
Si cowok yang sangat membenci ketidakdewasaan si cewek, secara spontan balik berteriak, “Aku menyesal kita menikah. Kamu ternyata bukan tulang rusukku!”
Mendengar hal itu, si cewek terdiam di seberang jalan. Tak lama kemudian, ia berbalik masuk rumah dan keluar membawa barang-barangnya. Sambil bermata basah ia berkata, “Kalau aku bukan tulang rusukmu, lebih baik kita berpisah. Biarkan kita mencari pasangan sejati masing-masing.”
Lima tahun berlalu. Si cowok tidak menikah lagi, di sela-sela kesibukannya ia berusaha mencari tahu kehidupan si cewek. Saat itu si cewek pernah pergi ke luar negeri dan menikah dengan pria asing di sana kemudian bercerai. Si cowok agak kecewa mengapa ia tidak menunggunya kembali. Di tengah malam yang sunyi ketika si cowok meneguk kopinya, ia merasakan sakit di hatinya.
Suatu hari, mereka akhirnya bertemu. Di airport, tempat dimana banyak perpisahan dan pertemuan, mereka berbicara di antara dinding pembatas.
“Apa Kabar?” tanya si cowok.
“Baik. Apakah kau sudah menemukan tulang rusukmu yang hilang?” ujar si cewek balas bertanya.
“Belum.”
“Aku akan terbang ke New York dan 2 minggu lagi akan kembali. Jika kau sempat, telepon saja aku, nomornya masih sama,” si cewek tersenyum kemudian berpamitan.
Sayangnya si cowok tak sempat menelponnya. Satu minggu setelah keberangkatannya, si cewek dikabarkan sebagai salah satu korban menara WTC. Malam itu, sekali lagi, si cowok meneguk kopinya dan kembali merasakan sakit di hati. baru ia sadari, ternyata rasa sakit itu karena si cewek, tulang rusuknya sendiri yang dengan bodoh ia patahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar